
Alasan Geek Luke Gunakan Joy 3 Kali Melawan EVOS di Playoff MPL ID S11
Joy’s Luke menjadi perhatian setelah Geek Slate kembali menghadirkan EVOS Legends di hari pertama playoff MPL ID Season 11.
Joy memang hero yang kuat dan sering di-banned, tapi nyatanya di running game Luke’s Joy kurang bagus dan tidak terlalu berpengaruh pada tim.
BACA JUGA: 3 Hero Marksman Ini Efektif, Gampang Counter Edith
Adapun mengapa Luke’s Joy terus digunakan, itulah yang disampaikan oleh pelatih mereka Reno, Janaaqt dan juga Luke.
“Janaaqt tidak menggunakan Joy dan opsi terbaik untuk Joy adalah Luke, berdasarkan samaran,” kata Pelatih Reno.
“Kekuatan pahlawan Luke adalah alasan mengapa kami percaya padanya,” tambah Janaaqt.
Awal nya dengan coach Reno karena tentunya Joy adalah hero kuat yang jika di lepas ke musuh sangat sulit tapi Janaaqt tidak menggunakan Joy sebagai jungler. Dan menurut pelatih Reno Luke adalah pemain Joy terbaik di tim Geek Slate.
Selain Janaaqt, Joy adalah salah satu pahlawan kekuatan Luke, itulah sebabnya mereka mempercayai Joy Luke.
Dan memang bisa dibilang Joy memiliki dua role utama yaitu Jungler dan Explainer, lagipula sangat cocok dijadikan sebagai explainer karena dapat dengan mudah mengincar backliner musuh.
“Ya, itu dia, saya bilang saya tidak ingin bermain dengan Joy, tetapi mereka percaya pada Joy saya, oke,” kata Luke.
Setelah beberapa kali terpilih, ternyata alasan rekan setimnya mempercayai Joy adalah dari Luke, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya Joy adalah salah satu power hero milik Luke yang entah kenapa di babak playoff bisa dikatakan kurang bermain dengan baik. .
Karena itu, Geek pun harus bangkit dari EVOS Legends setelah unggul 2-0 terlebih dahulu.
Jadi, alasan Luke memilih Joy tiga kali sudah jelas, bukan karena dia menginginkannya tapi karena kepercayaan rekan-rekannya dan hasil scrim masa lalu bahwa Joy adalah hero power Luke.
BACA JUGA: 5 Hero MLBB Lemah di Late Game, Harus Cepat Main!
Jangan lupa kunjungi Website SPIN untuk update terbaru lainnya, dan follow Instagram dan Youtube kami