
Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan kecerdasan buatan akan berdampak besar pada pekerjaan di masa depan.
Kecerdasan buatan akan mengambil pekerjaan kita. Banyak dari Anda telah mendengar kalimat ini sebelumnya. Selama bertahun-tahun, ungkapan yang terdengar seperti lelucon ini sayangnya telah menjadi kenyataan potensial saat ini. Bukan klaimnya sendiri, hal itu diungkapkan sendiri oleh CEO Microsoft tersebut. Bill Gates.
Dalam sebuah wawancara, co-founder Microsoft Bill Gates mengatakan bahwa kecerdasan buatan akan berdampak besar pada pekerjaan di masa depan. Dia memperkirakan bahwa AI akan mengotomatiskan banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia, tetapi juga akan menciptakan pekerjaan baru yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang berbeda.
Gates juga percaya bahwa asisten AI pada akhirnya akan menjadi sangat kuat sehingga mereka akan menggantikan Google Search, Amazon, dan lainnya. Kecerdasan buatan kemungkinan besar akan memahami kebutuhan dan kebiasaan kita, dan mereka dapat membantu kita dalam segala hal mulai dari mencari informasi hingga melakukan pembelian.
Gates bukan satu-satunya yang percaya AI akan berdampak besar pada tenaga kerja. Studi terbaru oleh McKinsey Global Institute, dikutip dari Gizmochina (24/5), menemukan bahwa hingga 800 juta pekerjaan dapat hilang akibat otomatisasi pada tahun 2030.
Namun, studi tersebut juga menemukan bahwa hingga 950 juta pekerjaan baru dapat diciptakan selama periode waktu yang sama, banyak di antaranya membutuhkan keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi.
Keterampilan yang sangat diperlukan saat AI mendominasi
Upskilling dan reskilling: Individu harus fokus pada pengembangan keterampilan baru yang dibutuhkan dalam ekonomi AI. Ini mungkin termasuk belajar kode, ilmu data, atau kecerdasan buatan. Kemampuan beradaptasi: Individu harus mau mempelajari keterampilan baru dan beradaptasi dengan cara kerja yang baru. Penting untuk tetap relevan di dunia kerja. Jaringan: Membangun hubungan dengan orang-orang di industri AI dapat membantu individu tetap mengetahui tren dan peluang terbaru.
Ini berarti bahwa individu perlu beradaptasi dan mau mempelajari keterampilan baru agar tetap relevan di dunia kerja. Mereka juga harus bekerja dengan alat dan teknologi bertenaga AI.