Crazy Rich Ini Beri Semua Harta Untuk Amal Sampai Miskin

Crazy Rich Ini Beri Semua Harta Untuk Amal Sampai Miskin

Read Time:2 Minute, 28 Second

Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah menjadi pengusaha sukses, hidup Charles Francis Feeney atau Chuck Feeney pun bahagia. Ia tercatat memiliki rumah di San Fransisco dan telah melakukan perjalanan ke puluhan negara di dunia. Soal kekayaan, tak ada lagi yang bisa dilakukan karena ia sudah berada di puncak kesuksesan.

Namun, suatu saat Chuck memikirkan satu kegiatan yang belum ia lakukan. Yakni beramal atau aktif dalam kegiatan filantropi.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Tidak ada alasan untuk menunda bersedekah. Kegiatan ini bisa mengantarkan kita pada tujuan yang bermanfaat. Lebih nikmat beramal saat masih hidup daripada saat meninggal dunia,” ujarnya kepada Forbes.

Sejak saat itu, ia mendirikan organisasi Atlantic Philanthropies pada tahun 1982. Organisasi ini bertujuan untuk menjadi wahana mendistribusikan kekayaannya untuk tujuan-tujuan positif dalam berbagai proyek internasional yang didukungnya. Sektor utama dari kegiatan organisasi adalah kesehatan, pendidikan, rekonsiliasi dan hak asasi manusia.

Menariknya, Chuck bukanlah tipikal orang kaya yang memamerkan aktivitas amalnya. Dia melakukannya secara diam-diam. Diketahui, selama 15 tahun pertama, yayasan bergerak diam-diam. Tak banyak yang tahu bahwa ada yayasan bernama Atlantic Philanthropies yang didanai oleh Chuck.

Tak heran, saat itu ia dijuluki ‘James Bond of Philanthropy’ sebelum identitasnya terungkap pada 1997. Setelah diketahui publik, dunia pun heboh. Bahwa, yayasan misterius yang mendanai aksi kemanusiaan di Vietnam dan beberapa negara Afrika adalah milik Chuck Feeney.

Mengutip BBC International, diketahui pengusaha asal Amerika Serikat ini telah menyumbang hampir US$ 9 miliar (Rp 134 triliun) ke seluruh dunia melalui yayasan pribadinya, Atlantic Philanthropy. Pria yang lahir dari orang tua keturunan Irlandia-Amerika ini juga telah memberikan US$570 juta (Rp 8,5 triliun) kepada Irlandia Utara selama empat dekade.

Akibat sudah terekspos, Chuck justru melakukan aksi filantropi yang lebih masif dan menjadi tokoh utama dalam kegiatan tersebut. Sejak abad ke-21, dia secara resmi meluncurkan kampanye Giving While Living. Di situs resminya, kampanye ini mendorong orang-orang kaya untuk berdonasi selagi mereka masih hidup karena hal itu dapat memberikan kepuasan yang luar biasa dari perubahan yang kita saksikan dan lakukan pada dunia.

Forbes mengatakan dia telah menyumbangkan US$ 3,7 miliar di bidang pendidikan, US$ 870 juta di bidang hak asasi manusia dan perubahan sosial. Lalu US$ 350 juta untuk mengubah Roosevelt Island di New York menjadi pusat teknologi. Dan US$ 270 Juta untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Vietnam.

Jika dihitung dari awal menyumbang, Chuck tercatat telah menghabiskan lebih dari US$10 miliar atau sekitar Rp130 ​​triliun. Angka ini 375.000% lebih besar dari asetnya saat ini. Besarnya biaya tersebut membuatnya menyatakan jatuh miskin di penghujung tahun 2020, meski dengan cara yang terhormat dan dengan sangat puas.

Pada akhirnya, semangat yang dibawa Chuck menjadi inspirasi bagi orang-orang kaya di seluruh dunia untuk mendonasikan sebagian hartanya selagi masih hidup, atau wasiat. The Guardian menyebut, berkat efek Chuck, ada 200 orang kaya yang mulai aktif dalam kegiatan amal, termasuk Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan Jeff Bezos.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Gila! Crazy Rich Ini Berusia 100 Tahun & Masih Bekerja

(mfa/sef)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
iQOO 11S and TWS 1 set to launch on July 4 Previous post iQOO 11S and TWS 1 set to launch on July 4
nubia confirms July 5 arrival for Red Magic 8S Pro Next post nubia confirms July 5 arrival for Red Magic 8S Pro