
Fantastis! Ternyata Segini Dana Pembuatan Kapal Titanic
Jakarta, CNBC Indonesia – Membahas tragedi besar sektor pelayaran tidak bisa terlepas dari tenggelamnya kapal Royal Mail Ship Titanic (RMS Titanic). RMS Titanic adalah kapal penumpang mewah Inggris yang tenggelam sekitar tanggal 14-15 April 1912 saat sedang berlayar dari Southampton, Inggris, ke New York, Amerika Serikat.
Tragisnya, kapal itu tenggelam saat sedang melakukan pelayaran perdana. Penyebabnya diduga kuat karena kelalaian kapten kapal mengantisipasi bongkahan es yang mengapung di lautan. Akibatnya, sekitar 1.500 orang tewas.
Tenggelamnya kapal Titanic menjadi hal tragis karena itu menandai kemajuan manusia dalam membuat kapal berteknologi tinggi. Melansir Britannica, Titanic memiliki panjang sekitar 268,9 meter dan lebar sekitar 28 meter. Dari ukuran tersebut tak heran jika kapal itu dinobatkan sebagai yang terbesar di masanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, bukan hanya yang terbesar, tetapi juga yang termegah. Di kapal, terdapat fasilitas kolam renang, ratusan kamar dari berbagai kelas, ruang makan, dan ruang pertemuan super besar. Semuanya dibarengi oleh penggunaan lampu perlak-perlik yang menggambarkan kemewahan.
Beranjak dari fakta-fakta tersebut, kira-kira berapa biaya pembuatan kapal RMS Titanic?
Mengutip laman Couththeatre, estimasi pembuatan kapal di tahun 1912 mencapai US$ 7,5 Juta atau setara US$ 198 juta (Rp 3 Triliun) di masa kini. Dari dana tersebut, kapal bisa dibangun selama 26 bulan oleh sekitar 3 ribu pekerja.
Akibat besarnya dana yang dikeluarkan untuk membangun kapal super megah dan mewah, perusahaan penyedia Titanic pun mematok harga sangat mahal di masanya.
Diketahui, untuk bisa menempati kelas VVIP pertama, seseorang harus merogoh kocek US$ 4.350 atau setara US$ 100.000 di masa kini. Sementara untuk bisa masuk kabin kelas satu diharuskan membayar US$ 150 atau US$ 3.500 di masa kini. Lalu untuk bisa tidur di kelas dua harus bayar US$ 60 atau US$ 1.375 di masa kini. Tak heran, jika yang bisa masuk kapal Titanic hanyalah orang tajir melintir saja.
Meski demikian, kemegahan dan kemewahan yang terjadi harus sirna begitu saja ketika kapal tersebut tenggelam ke dasar Samudera Atlantik.
[Gambas:Video CNBC]
(mfa/mfa)