Gelontorkan US$ 140 Juta, Mirah Green Masuk Bisnis Silika

Gelontorkan US$ 140 Juta, Mirah Green Masuk Bisnis Silika

Read Time:1 Minute, 47 Second

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai tindak lanjut komitmen investasi yang disepakati pada acara B20 yang berlangsung di Bali pada April 2023, Mirah Green melalui anak usahanya PT. Tynergy Technology Group (TYNERGY) menjanjikan investasi sebesar US$140 juta untuk membangun fasilitas pemrosesan silika terintegrasi guna mendukung ekosistem industri Panel Surya dan Semikonduktor.

Lokasi fasilitas berada di kawasan industri Wiraraja Batam. Indonesia merupakan salah satu produsen bahan baku baterai terbesar baik untuk baterai ev maupun solar.

Namun, penggunaan solar dan ev di Indonesia masih kecil secara persentase. Mirah yakin, salah satu penyebabnya adalah harga baterainya yang masih terlalu mahal.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Namun, Mirah telah melihat penurunan harga baterai selama tiga tahun terakhir dan percaya bahwa itu akan mencapai keseimbangan dalam waktu dekat, bahwa biaya bahan bakar mobil atau pembangkit listrik berbasis bahan bakar/batubara akan sama dengan biaya kendaraan listrik atau pembangkit listrik tenaga surya dengan harga lebih murah. unit yang diproduksi.

Selain itu, pemerintah Indonesia berhasil menciptakan dan mendongkrak produktivitas bahan baku baterai dan pembuatan baterai yang sedang dibangun. Dalam hal ini, mirah yakin biaya per kwh tenaga surya akan turun secara signifikan dalam waktu dekat dan
masyarakat akan mulai berinvestasi dan mengkonversi listrik berbasis batu bara menjadi listrik berbasis surya sehingga meningkatkan permintaan PV di Indonesia dan sekitarnya.

Sebagai salah satu deposit silika terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki fasilitas terbaik untuk upscaling silika menjadi PV. Mirah berniat untuk mewujudkan impian tersebut dan menjadi pemain utama di kawasan untuk memasok PV untuk Solar Panel guna mendukung konversi listrik berbasis fosil menjadi listrik hijau.

Serta Mirah berniat untuk mendukung ekosistem industri semikonduktor. Mirah percaya bahwa peningkatan pengolahan silika di Indonesia juga akan mengurangi rantai pasok silika atau PV di wilayah tersebut.

Hal ini juga membuat tenaga surya berdaya saing di Indonesia dan mempercepat pergerakan listrik Net Zero Emission yang ditargetkan pada tahun 2060.

Penandatanganan kerjasama ini juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, penandatanganan prasasti kawasan industri Wiraraja Batam juga dihadiri oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Direktur Utama Kawasan Industri Wiraraja Akhmad Ma’ruf Maulana dan Direktur TYNERGY Kadafi
Yahya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Era Baru Bisnis Inkubasi, Temu Pemilik Startup

(Mentari Puspadini/ayh)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
AMD Ryzen PRO 7000 series chips for business PCs and laptops announced Previous post AMD Ryzen PRO 7000 series chips for business PCs and laptops announced
Madhav Sheth announces departure from Realme Next post Madhav Sheth announces departure from Realme