Gokil! Crazy Rich Ini Berumur 100 Tahun & Masih Ngantor

Gokil! Crazy Rich Ini Berumur 100 Tahun & Masih Ngantor

Read Time:2 Minute, 23 Second

Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak mudah bagi sebagian orang untuk pergi bekerja di pagi hari setiap hari. Untuk melakukannya, seseorang harus bangun pagi dan kemudian menghadapi kemacetan lalu lintas kota atau berdesak-desakan dengan orang di angkutan umum.

Belum lagi, sesampainya di kantor, Anda merasa tidak enak karena suasana kantor yang tidak nyaman. Beruntung, saat ini konsep bekerja dari mana saja sudah dikenal, artinya kita tidak harus pergi ke kantor setiap hari.

Jika Anda merasa malas untuk pergi bekerja, maka cobalah untuk sesekali menonton cerita kaya yang gila ini. Namanya Chang Yun Chung, pendiri perusahaan pelayaran Pacific International Lines (PIL).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sebelum meninggal pada 4 September 2020 di usia 102 tahun, Chang memiliki kebiasaan yang selalu ia pegang dari muda hingga tua. Yaitu: pergi bekerja.

Sebenarnya mudah bagi Chang untuk bisa menikmati masa pensiun kapan saja dan di mana saja. Namun, ia memilih untuk tetap menjabat pada usia 1 abad. Chang mengatakan kepada CNBC International bahwa hal itu dilakukannya untuk mengisi waktu luangnya di masa tua.

Meski telah melimpahkan roda bisnis kepada anaknya, Teo Siong Seng, ia merasa bosan jika seharian di rumah. Alhasil, ia pun mengaku selalu mengunjungi kantor pusat perusahaan di Singapura setiap hari untuk melakukan operasional dan mengecek setiap departemen.

Bahkan, ia kerap mencatat kegiatan masing-masing departemen sebagai bentuk pemeriksaan. Tidak hanya mengisi waktu luangnya, bagi Chang pergi ke kantor adalah cara agar jiwa dan raganya tetap aktif sehingga ia dapat tetap berhubungan dengan perusahaan sejak didirikan pada tahun 1967.

Foto: Teo Siong Seng (kiri), kepala eksekutif, dan Chang Yun Chung, pendiri dan ketua emeritus Pacific International Lines. (Jalur Internasional Pasifik melalui CNBC.com)

Selain itu, kegiatan perkantoran juga dilakukan sebagai salah satu cara regenerasi. Sebagai penerus, anaknya Teo menjalankan tugasnya di bawah bimbingan sang ayah setiap kali datang ke kantor.

Sebab, bagi Chang, tidak mudah mengurus dan bertanggung jawab atas kegiatan 20 perusahaan dengan 18 ribu karyawan itu. Tercatat bahwa Teo melakukan ‘bimbingan’ kepada ayahnya dua kali sehari untuk mendapatkan wawasan dan cara kepemimpinan yang baru.

Jika dilihat manja, tentu saja Teo membantahnya. Karena kehadiran ayahnya yang selalu hadir dan memberikan bantuan membantu Teo.

Alhasil, perusahaan bisa beroperasi dengan lancar. Chang pun mengajarkan Teo untuk tetap tenang dalam menghadapi berbagai kondisi. Menurut Chang, seorang pemimpin membutuhkan mental yang kuat untuk bahagia dan tetap pada posisinya.

Untuk hal ini, Teo merasakan perubahan besar. Ia berhasil mengendalikan dirinya agar tidak termakan emosi saat menjadi bos.

“Waktu kecil saya lebih pemarah dan pemimpin yang tegas. Tapi ayah saya mengajari saya satu hal, yaitu filosofi ‘yi de fu ren’,” kata Teo.

Filosofi tersebut dapat diartikan sebagai cara hidup dalam menjalankan perusahaan. Bahwa, jika ingin karyawan patuh pada pimpinan, maka bentuklah diri Anda dengan kualitas terbaik dan integritas yang kuat. Jika itu dilakukan, maka bawahan akan menghormati dan mendengarkan pemimpin, bukan takut karena wibawa dan kekuatan semata.

[Gambas:Video CNBC]

(mfa/sef)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
HTC U23 Pro is up on pre-order in Europe, gets disassembled on video Previous post HTC U23 Pro is up on pre-order in Europe, gets disassembled on video
Samsung Galaxy Tab S9 series promos images emerge Next post Samsung Galaxy Tab S9 series promos images emerge