HM Sampoerna Sukses Bawa Bali Pure Tembus Pasar Global

HM Sampoerna Sukses Bawa Bali Pure Tembus Pasar Global

Read Time:4 Minute, 10 Second

Jakarta, CNBC Indonesia – Pola pikir simpel dan konsisten menjadi kata kunci untuk memulai usaha. Tips ini diberikan oleh I Ketut Sumayana, pemilik CV Bali Pure yang merintis usaha sejak 2016 lalu dengan modal Rp 300.000 saja.

Ketut merupakan salah satu pelaku usaha binaan Sampoerna Enterpreneurship Training Center (SETC), sebuah program pemberdayaan UMKM binaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”.

Bali Pure saat ini telah menjelma menjadi salah satu UMKM dengan beragam produk seperti virgin coconut oil (VCO), minyak kemiri, serbuk kunyit, serbuk jahe merah, bubuk daun kelor, hingga produk kosmetik golongan B.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain untuk pasar dalam negeri, produk Bali Pure saat ini sudah diekspor ke Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura dan sedang dalam penjajakan masuk ke Negeri Sakura.

“Pertama berpikir simpel. Saya dapat kunyit dari petani, lalu berpikir apa yang bisa saya buat dan orang butuh dari kunyit ini. Saya lihat di toko ada serbuk kunyit. Nah, ini bisa saya lakukan dari kunyit harga Rp 1.000 per kg bisa menjadi Rp 25.000,” ujarnya dalam webinar Indonesia Skills Week by Prakerja, Senin (21/8/2023).

Indonesia Skills Week by Prakerja merupakan pelatihan gratis dan mudah karena dilakukan secara daring (online). Sampoerna, melalui SETC, menjadi salah satu mitra yang memberikan pelatihan kepada alumni peserta Kartu Prakerja.

Indonesia Skills Week by Prakerja mengangkat tema “Ubah Passionmu Jadi Bisnis” dengan belajar dari perjalanan merintis bisnis pendiri Bali Pure, Sumayana. Lelaki asal Bali ini merupakan salah UMKM yang mendapatkan pendampingan dari SETC.

Sebagai gambaran, SETC adalah pusat pelatihan kewirausahaan terpadu dari Sampoerna yang beroperasi sejak 2007. Pusat pelatihan ini berdiri di atas lahan seluas 27 hektare (ha) di Sidoarjo, Jawa Timur. SETC juga memiliki ruang pelatihan dan pertemuan, laboratorium kultur jaringan, area untuk ternak, perikanan dan penelitian, serta penginapan.

SETC senantiasa konsisten memberi pelatihan, pendampingan, pembinaan, hingga jejaring bagi para pelaku UMKM yang ingin berkembang. Pada akhirnya, manfaatnya dapat dirasakan, bukan hanya oleh para pelaku UMKM, melainkan juga bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Dalam perjalanannya selama lebih dari 16 tahun, SETC telah mendukung peningkatan kapasitas bagi sekitar 67.000 peserta pelatihan dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk Sumayana yang bergabung menjadi binaan SETC sejak 2018.

Pendiri Bali Pure ini menuturkan, berkat sejumlah pelatihan bersama SETC, usaha yang dirintis dengan modal Rp 300.000 kini bisa menjadi UMKM yang tumbuh positif dan telah memiliki kantor dan lini produksi sesuai standar BPOM.

Ketekunan dan konsistensi memasarkan produk membuat penjualan Bali Pure perlahan naik dan bisa menjangkau pasar luar negeri. “Baru-baru ini saya bersama dengan SETC habis dari Jepang (pameran Wellness Food Japan 2023) dan kami sedang menjajaki ekspor ke sana,” paparnya.

Modal Awal Rp 300.000

Sumayana mengenang usaha Bali Pure dimulai dari sebuah garasi kecil di Bali Utara dengan modal hanya Rp300.000. Usaha dirintis karena melihat potensi buah kelapa yang pada 2016.

Tanpa berpikir rumit, Sumayana mulai mengolah kelapa menjadi VCO. Seluruh proses produksi itu dilakukan secara manual dengan tujuan utama memberikan nilai tambah. Jika kelapa sebelumnya dijual dengan harga tertentu, maka VCO produksi Bali Pure dapat dipasarkan Rp 75.000 untuk kemasan 100 ml.

“Berpikir harus simpel. Untuk buat VCO ini, kami memproses kelapa dari petani. Kami congkel manual, peras pakai tangan, saring dan fermentasi. Seperti bayi, kita harus belajar merangkak untuk bisa berlari. Mulai dulu dari yang ada di sekitar,” paparnya.

Sumayana tidak menampik jika produk Bali Pure sempat sepi pembeli pada enam bulan pertama. Namun, ketekunan dan konsistensi untuk terus memproduksi sambil memanfaatkan pemasaran secara daring melalui media sosial dan marketplace kemudian berbuah manis.

“Tentu kita memproduksi produk yang orang butuhkan, bukan (produk) yang kita inginkan. Hari ini tidak ada yang beli, besok ada yang datang pesan banyak. Nah itu harus kita penuhi. Manfaatkan digital, posting di media sosial, website dan lainnya,” paparnya.

Sumayana menuturkan, beberapa pembeli dari luar negeri menemukan produk Bali Pure melalui postingan media sosial dan website.

Mantan pegawai hotel ini tidak lupa memberikan tips bagi siapa saja yang hendak memulai usaha sendiri. Menurutnya, untuk bisa merintis usaha, seseorang harus memiliki entrepreneur mindset atau bisa menciptakan dan memanfaatkan peluang.

Dia mencontohkan ketika pandemi, penjualan produk VCO anjlok. Bali Pure pun kemudian menyasar produk natural hand sanitizer yang terbukti mampu mengerek penjualan hingga 200 persen.

“Jadi kami melihat dan mengambil peluang terbaik, paling potensial dan menjanjikan. Seorang wirausaha juga harus pandai bersosialisasi dan membangun jaringan,” paparnya.

Sumayana berpendapat semua orang dapat menjadi pelaku usaha jika mengenali potensi dan berani berpikir kreatif. Mengasah berpikir kreatif dapat dilakukan dengan mengikuti seminar dan pelatihan, termasuk melalui sosialisasi dengan teman.

Selanjutnya, mental wirausaha juga harus dipupuk dengan tidak sibuk memikirkan omongan orang lain. Pelaku usaha harus bertahan dan fokus pada tujuan. Jika ada masalah, pelaku usaha harus fokus pada solusinya, bukan berkutat pada masalah itu sendiri.

“Kalau masih baru, dikritik jangan tersinggung. Kalau tersinggung, kita tidak akan maju. Lalu, jangan menuntut pembayaran sebelum memberikan pelayanan yang terbaik,” imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Top! Sampoerna Bawa UMKM Binaan ke Wellness Food Japan 2023


(dpu/dpu)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
See the official debut of the first TCL NXTPaper phones live Previous post See the official debut of the first TCL NXTPaper phones live
Samsung Galaxy S24 Ultra's storage options to range between 128GB and 2TB Next post Samsung Galaxy S24 Ultra’s storage options to range between 128GB and 2TB