
Pantang Mundur Jual Boba, Orang Ini Punya Harta Rp 16 T
Jakarta, CNBC Indonesia – Boba sering dianggap sebagai produk minuman murahan tapi ternyata bisa menghasilkan uang triliunan. Ternyata ada orang yang mampu menjalankan bisnis ini dengan sukses.
Ada seorang pedagang yang konsisten jualan teh boba murah selama 15 tahun bernama Wang Xiaokun. Bahkan, berkat cara bisnis demikian dia sukses menjadi triliuner berharta Rp 10 triliun. Bagaimana ceritanya?
Cerita bermula pada 2008 ketika pasangan suami istri, Wang Xiaokun dan Liu Weihong, membuka toko teh di dekat sekolah di daerah Chengdu, China Barat. Nama tokonya adalah Cha Panda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebenarnya, tak ada yang spesial dari bisnisnya. Sebab, sudah ada ribuan toko yang sama-sama menjajakan teh di kota wisata itu. Persaingan pun bisa dibilang cukup ketat. Namun, Wang punya ide pintar di masanya, yakni mengusung strategi berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri.
Mengutip Forbes, Cha Panda berupaya mencari bahan-bahan minuman, merumuskan sendiri resepnya, lalu menjual bahan-bahan mentahnya, seperti buah dan teh, yang semuanya dioperasikan oleh Cha Panda sendiri.
Berkat itu, Wang dapat menjaga biaya rantai produksi-distribusi lebih rendah dari saingannya. Dampaknya, harga jual Cha Panda lebih murah dibanding seluruh kompetitornya. Manusia yang menyukai harga murah, jelas membuat Cha Panda laris manis di pasaran. Perlahan, gerainya pun tumbuh di seantero Chengdu.
Strategi Wang ini, menurut direktur pelaksana Worldpanel Greater China Jason Yu kepada Forbes, sukses mengalahkan para kompetitor.
“Produk milk tea semua merek adalah sama. Semuanya hanya campuran teh dengan bahan lain. Namun, cara Wang ini memang benar karena pada akhirnya konsumen fokus memperhatikan biaya karena semua merek tidak terlalu berbeda satu sama lain,” kata Yu.
“Saat memilih milk tea orang tidak setia pada satu merek. Namun, saat melihat merek dengan gerai yang banyak dan tersebar maka orang pasti akan menyisihkan pengeluaran mereka ke gerai itu. Apalagi harganya murah,” tambahnya.
Hingga akhirnya titik balik usahanya terjadi di tahun 2020. Ketika itu Wang secara resmi mengizinkan penambahan gerai Cha Panda lewat sistem franchise. Berkat cara ini, tercatat Cha Panda menjadi 531 gerai di seluruh China. Imbasnya, pendapatan perusahaan pun meningkat.
Masih mengutip Forbes, pada 2022 lalu Cha Panda sukses mengumpulkan pendapatan hingga US$ 580,3 juta atau Rp 8,8 triliun. Sedangkan, laba perusahaannya melonjak 24% menjadi US$ 132,3 juta atau Rp 2 triliun.
Besarnya angka ini ditambah meningkatnya pertambahan gerai menjadi 7.117 toko, pada akhirnya sukses menjadikan Cha Panda sebagai toko teh terbesar ketiga di China. Kesuksesan ini semakin menjadi-jadi tatkala Cha Panda mendapat suntikan dana investor sebesar US$ 2,1 miliar.
Berkat ini semua, Wang sukses memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 1,1 miliar atau Rp 16 triliun lewat kepemilikan 60% saham. Sedangkan istrinya, Liu Wang, juga sukses mendulang kekayaan berkat kepemilikan 33% saham hingga cuan US$ 700 juta.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kunci ‘Sakti’ Sukses Orang Minang, Wajib Ditiru Banyak Orang!
(mfa/mfa)