
Kesuksesan dan status Foxconn sebagai perusahaan besar di Taiwan dan China akan menjadi pertimbangan besar dari segi geopolitik kedua negara, jika pendirinya menjadi presiden Taiwan.
Terry Gou, pendiri produsen ribuan iPhone dan iPad terbesar di Taiwan, Foxconn, mencalonkan diri sebagai presiden Taiwan. Ini adalah upaya keduanya setelah ia mundur dari posisi CEO di perusahaan raksasa tersebut.
Gou didukung oleh Partai Kuomintang yang secara tradisional menyukai hubungan dekat dengan China daratan. Ideologinya bertentangan dengan sentimen publik di Taiwan, yang menentang reunifikasi dengan China.
Gou menekankan bagaimana dia akan mempercepat hubungan ekonomi dengan China, dan mengatakan penyelidikan Beijing terhadap apa yang disebut hambatan perdagangan Taiwan pada lebih dari 2.400 impor China menunjukkan pentingnya komunikasi lintas selat.
Gou benar-benar tahu bagaimana bergaul dengan Cina. Foxconn memiliki fasilitas yang sangat besar di negara tersebut dan mempekerjakan ribuan orang untuk membuat miliaran iPhone dan gadget lainnya. Oleh karena itu, hubungan antara Taiwan – China daratan sangat mungkin terjadi jika dia terpilih sebagai presiden Taiwan.
Kesuksesan dan status Foxconn sebagai perusahaan besar di Taiwan dan China akan menjadi pertimbangan utama dalam hal geopolitik kedua negara. Namun, miliarder dengan total kekayaan USD 7,4 miliar itu sudah lama berpisah dari Foxconn.
Dia mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO dan keluar dari perusahaan pada 2019. Sejak itu, dia mulai terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Kuomintang. Upaya pertamanya untuk menjadi presiden Taiwan gagal saat itu. Namun, dia kembali ke pesta yang sama tahun ini.