
Menggunakan pengkodean dan pemrograman, siswa sekolah dapat merancang produk IoT. Samsung Innovation Campus melatih peserta Batch 4 untuk mengeksplorasi IoT guna memecahkan masalah sehari-hari.
Internet of Things (IoT) adalah teknologi yang memungkinkan konektivitas jaringan dan kemampuan komputasi untuk menjangkau objek, sensor, dan produk sehari-hari. Konektivitas ini memungkinkan perangkat untuk menghasilkan, bertukar, dan menggunakan data.
Di Indonesia, penggunaan artificial intelligence (AI) dan IoT telah menjangkau berbagai lini bisnis, seperti manufaktur, energi, perikanan, bahkan keuangan dan e-commerce. Cara lain IoT digunakan adalah dalam perangkat pendukung kerja dan rumah tangga. Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) menyatakan bahwa IoT di Indonesia tumbuh lebih dari 10% setiap tahunnya.
Potensi pendapatan untuk layanan berbasis IoT atau e-services, menurut sejumlah lembaga, akan mencapai US$ 2,46 miliar pada 2022. Volume pasar ini diprediksi akan meningkat menjadi US$ 3,87 miliar pada 2026. Namun, banyak tantangan dalam hal tenaga kerja, infrastruktur, penelitian. Samsung Electronics Indonesia menangkap kebutuhan industri akan kesiapan tenaga kerja muda dengan pengetahuan dan keterampilan teknologi.
“Samsung memberikan pelatihan keterampilan IoT untuk talenta muda Indonesia melalui program Samsung Innovation Campus (SIC). SIC melatih talenta muda Indonesia dengan keterampilan IoT dan pemikiran desain untuk mengembangkan solusi IoT yang nyata dan berguna untuk menyelesaikan masalah sehari-hari di sekitar kita. Dengan kemampuan tersebut, kami berharap peserta SIC memiliki daya saing tinggi dengan keterampilan di abad ke-21 di tengah pesatnya arus digitalisasi dan dengan kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” ujar Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.
SIC Batch 4 2023/2024 sudah memasuki fase 2 yaitu Innovation Hackaton. Dari total 4.390 siswa SMK dan MA yang mendaftar di SIC Batch 4, sebanyak 1.106 siswa dinyatakan lulus Tahap 2: Innovation Hackaton dan mengikuti pelatihan selama 5 minggu.
Hackathon Inovasi adalah latihan untuk melatih empati dan keterampilan memecahkan masalah yang saat ini penting untuk menguasai bagian keterampilan abad ke-21. Misi utamanya adalah memecahkan masalah sehari-hari dalam teknologi IoT. Ide solusi akan berkembang menjadi prototipe produk IoT. Materi yang akan disampaikan pada tahap Hackathon Innovation adalah Problem Definition-Explore, Ideation-Experiment, Prototyping-Imagines, dan Pitching Storytelling.
Dalam perkembangannya, para peserta berinteraksi dengan Coding & Programming menggunakan bahasa pemrograman Python dan penggunaan mikrokontroler, Rasberry Pi 4 dan beberapa alat sensor tambahan. Di akhir rangkaian pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mencapai prototipe produk IoT, meningkatkan keterampilan mereka sebagai kreator, bukan hanya sebagai konsumen.