Sosok Ini Dulu Miliarder, Kini Terlilit Utang & Jatuh Miskin

Sosok Ini Dulu Miliarder, Kini Terlilit Utang & Jatuh Miskin

Read Time:2 Minute, 16 Second

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai pemilik properti hiburan Dalian Wanda Group, Wang Jianlin memiliki impian besar. Dia ingin membangun kerajaan hiburan dan pariwisata global, seperti yang dilakukan Walt Disney untuk membangun taman hiburan Disneyland. Dia ingin menjadi Walt Disney dari China.

Tapi sekarang mimpi itu runtuh. Alih-alih menjadi Disney China, Wang adalah calon orang miskin. Pasalnya, dia dan perusahaannya terlilit utang US$ 56 miliar atau Rp. 784 triliun karena kesalahan perhitungan prospek usaha.

Wang awalnya dinobatkan oleh Forbes sebagai orang terkaya di Asia dengan kekayaan US$ 33 miliar pada 2016. Namun karena utang, kekayaannya merosot hingga 80% menjadi hanya US$ 7,8 miliar. Di saat yang sama, kerajaan bisnis yang dibangunnya sejak 1988 juga terpuruk dengan cepat.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Seperti dilansir Forbes, untuk keluar dari utang, Wang terpaksa menjual hotel, taman hiburan, dan proyek pariwisata lainnya senilai lebih dari US$ 9 miliar kepada pengembang properti di China. Tercatat, melalui lini bisnis Wanda Cultural Industry Group, ia juga telah menjual sahamnya di perusahaan media AS Legendary Entertainment seharga US$ 760 juta pada 2022.

Bahkan, ia juga menjual saham klub sepak bola Spanyol Atletico Madrid dan jaringan bioskop terbesar di AS, yakni AMC Entertainment. Diberitakan pula bahwa pada awal tahun 2023, Wang juga dikabarkan menjual 3 pusat perbelanjaan ke perusahaan lokal seharga US$ 80 juta.

Sayangnya, semua upaya ini tidak membuahkan hasil. Karena utang yang besar, hasil penjualan tidak bisa menutupinya. Wang masih terlilit hutang.

Dalam publikasi Forbes juga diketahui, ia telah mendaftarkan salah satu anak usahanya, Dalian Wanda Commercial Management (DWCM), untuk dicatatkan di bursa saham (IPO) dalam waktu dekat. Pendaftaran ini bertujuan untuk dapat mendongkrak penjualan guna menutupi utang. Diproyeksikan melalui IPO DWCM, Wang mampu melunasi utangnya sebesar US$ 13 miliar yang akan jatuh tempo pada akhir tahun ini.

Meski begitu, sulit bagi publik untuk mempercayai Wang lagi. Praktisnya, mereka tidak mau berinvestasi di perusahaan yang kondisi keuangannya buruk. Dan sebelum IPO terwujud, Forbes memprediksi IPO akan gagal. Pasalnya, regulasi China mewajibkan setiap perusahaan yang ingin melantai di bursa harus membayar fee sebesar US$ 4,2 miliar.

Pada titik ini, Wang sudah jatuh dari tangga. Dia terlilit hutang, sekarang juga sulit mengumpulkan uang kembali untuk bisa hidup.

Namun demikian, firma keuangan Chanson & Co. mengatakan kepada Forbes bahwa salah satu cara Wang untuk bertahan hidup adalah melalui penjualan aset di luar negeri. Wang dapat menjual atau menggadaikan jaringan pusat perbelanjaan Wang di luar negeri untuk mengumpulkan dana. Aset di luar negeri dianggap lebih mahal, sehingga ketika dijual uangnya bisa digunakan untuk membayar utang dan kehidupan sehari-hari Wang. Padahal, saat dicairkan, jumlahnya masih belum cukup untuk menutup lubang utang.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Pria ini rela merelakan Rp. Gaji 133 juta untuk membantu ibunya berjualan

(mfa/sef)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Top 10 trending phones of week 24 Previous post Top 10 trending phones of week 27
PNM-Telkom Kolab Bikin UMKM Naik Kelas, Ini Programnya Next post PNM-Telkom Kolab Bikin UMKM Naik Kelas, Ini Programnya