
Terungkap, Ini Kunci Bisnis Mampu Bertahan di Era Digital
Jakarta, CNBC Indonesia – Transformasi digital memanfaatkan teknologi dan pemikiran strategis untuk membantu bisnis berkembang di era digital.
Namun, transformasi ini juga harus membawa dampak positif bagi bumi, masyarakat, dan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.
Situasi seperti ini pun semakin meningkatkan kebutuhan akan strategi bisnis yang sustainable (mengutamakan keberlanjutan). Merangkul teknologi dan strategi digital bisa membantu suatu lembaga beroperasi secara berlanjut, mengurangi jejak karbon, serta mengikuti ekspektasi masyarakat dan peraturan hukum mengenai praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Selain itu, mengutamakan prinsip keberlanjutan dengan teknologi digital juga bisa mendorong inovasi dan meningkatkan daya saing di era digital.
Mendasar dari hal tersebut, BINUS Business School International Lecture Week (ILW) mengadakan berbagai sesi untuk memfasilitasi diskusi dan membawa wawasan terbaru tentang ESG (Environmental, Social, and Corporate Governance) dan transformasi digital. Sebab, kedua isu ini sudah semakin populer di dunia bisnis belakangan ini, apalagi peran keduanya pun saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
International Lecture Week 2023 menjabarkan faktor, peluang, tantangan, serta masalah penting yang bisa dihadapi oleh pemilik usaha saat berupaya menyeimbangkan transformasi digital dengan keberlanjutan bisnis. Perjalanan menuju pencapaian ini akan memerlukan perencanaan dan investasi yang matang, komitmen untuk senantiasa meningkatkan diri serta beradaptasi di tengah lanskap bisnis yang cepat berubah.
Mengenai hal tersebut, Direktur BINUS Business School, Dezie L. Warganegara, Ph.D. bertutur, “Saat ini, isu yang sangat penting untuk dibahas dalam lingkungan bisnis adalah transformasi digital dan keberlanjutan, sehingga akademisi juga perlu mendorong penerapannya.”
Sesi Penuh Wawasan dari Profesor dan Praktisi di Industri
Untuk ajang International Lecture Week kali ini, BINUS Business School menyambut para profesor dari berbagai kampus di dunia, diantaranya Auckland University of Technology (AUT), Birmingham University, Bournemouth University, ISC Paris, RMIT, The University of Western Australia (UWA) Tokyo University of Science, Universiti Putra Malaysia, University of Newcastle, University of Portsmouth, University of Technology Sydney (UTS), University of Wisconsin, UNSW, dan Victoria University of Wellington (VUW).
Selain para profesor, ILW juga mengundang banyak ahli industri dari berbagai bidang sebagai pembicara. Mereka membagikan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman mereka pada sesi research roundtable dan seminar.
Mata acara research roundtable memfasilitasi diskusi antara perwakilan industri, para akademisi kami, dan para profesor yang diundang mengenai masalah transformasi digital serta keberlanjutan bisnis.
Diskusi ini bertujuan mengurangi celah antara riset akademik dan masalah pada praktik bisnis. Sementara itu, sesi seminar dengan dosen tamu terbuka untuk mahasiswa S1, S2, S3 untuk menunjang pengalaman serta pengetahuan internasional mereka.
Ketua Pelaksana International Lecture Week 2023, Dr. Ami Fitri Utami, SE., MSM, mengatakan “Kami harap acara ini bisa memberikan pengetahuan dan pengalaman baru, serta membukakan lebih banyak peluang kolaborasi yang strategik antara BINUS dan para pemangku kepentingannya.”
[Gambas:Video CNBC]
(ayh/ayh)