
Top! Binaan LinkUMKM BRI Ini Sukses Raih Silver Play Button
Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melalui platform LinkUMKM terus mendorong pelaku usaha untuk berbenah. Pada aplikasi LinkUMKM terdapat 6 fitur utama dengan berbagai fasilitas dan produk pendukung, seperti Rumah BUMN, Media UMKM, Komunitas, UMKM Cerdas, Etalase Digital, dan Daftar NIB.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan melalui LinkUMKM, setiap pelaku usaha berpeluang untuk dapat memperoleh pelatihan yang berkualitas.
“UKM yang ingin mendaftar menjadi anggota LinkUMKM dapat melakukannya langsung di platform linkumkm.id. Setelah menyelesaikan proses pendaftaran, UMKM dapat langsung bergabung dengan komunitas yang diinginkan, dan menempatkan produk atau jasanya di etalase digital,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (20/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Keberadaan LinkUMKM juga telah dirasakan oleh banyak pelaku UMKM. Salah satunya oleh Sundari (38), pemilik brand Zigmarie Homeset and Fashion yang fokus mengolah limbah kain perca yang tak lagi terpakai menjadi produk dekoratif kebutuhan rumah tangga dan pakaian dengan tampilan artistik dan kekinian.
Hobinya itu, tak disangka menghasilkan uang dan membuat nama bisnisnya semakin dikenal hingga ke Indonesia Timur.
“Untuk kerajinan, kita sering menggunakan limbah kain perca. Limbah kain perca adalah sisa kain yang tidak terpakai dari sisa potongan baju, sprei, dan lain sebagainya. Alasan dipilihnya bidang ini karena lebih menarik, kain perca juga jarang dijual di e-commerce. Bagi saya banyak yang suka di pasar atau pameran,” kata Sundari.
Bahkan, kini ia sukses mendirikan channel YouTube-nya dengan fokus pada konten edukasi cara menjahit produk yang dijualnya. Hingga saat ini channel YouTube Sundari telah memiliki 125.000 subscriber sehingga berhasil menarik banyak penonton dengan salah satu penonton terbanyak yaitu 804.000 pada konten berjudul ‘2 Layer Mask dari Perca Easy Banget’.
Dari konten edukasi melalui platform YouTube, Sundari berhasil meraup hingga Rp43 juta dalam sebulan dan juga berhasil mendapatkan apresiasi dari Youtube berupa penghargaan Silver Play Button.
Namun sayangnya, saat Sundari memiliki channel Youtube ini, ia mulai kehilangan subscribernya. Pasalnya, banyak pelanggan yang mulai beralih menjahit sendiri setelah melihat konten edukasi Sundari.
“Akibatnya, penghasilan saya saat itu hanya dari YouTube. Kemudian, tahun 2019 saya mulai mencari inovasi baru dari limbah kain perca dan hingga saat ini saya berbagi ilmu melalui workshop dan kursus menjahit,” jelasnya.
Menurutnya, mengadakan workshop dan kursus bisa menjadi salah satu alternatif di mana ia tetap bisa berbagi ilmu tanpa khawatir kehilangan pelanggan.
Sejak dibukanya kelas workshop dan kursus, Sundari telah memiliki 24 peserta workshop dan 20 peserta kursus menjahit. Sundari terus mencoba menjalankan misi memanfaatkan sisa kain perca untuk membantu mengurai limbah kain yang tidak terpakai, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai seni di kelas yang dibukanya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Gila! Berkat BRILIANPRENEUR, UMKM ini bisa keliling dunia
(rah/rah)